Klasifikasi Pendakian Tingkat kesulitan medan yang dihadapi berbeda-beda. Begitu juga tingkat kemampuan individu untuk menghadapinya. Orang yang sering berlatih akan mampu mengembangkan tekhnik-tekhnik yang ada sehingga tingkat kemampuan menghadapi medan akan meningkat. Klasifikasi pendakian gunung berdasarkan Sierra Club. • Kelas 1. Perjalanan tegak tanpa memerlukan peralatan khusus. • Kelas 2. Medan agak sulit sehingga perlengkapan kaki yang memadai dan penggunaan tangan untuk keseimbangan diperlukan. • Kelas 3. Medan semakin sulit sehingga dibutuhkan tekhnik pendakian tertentu, namun tali pengaman belum dibutuhkan. • Kelas 4. Kesulitan bertambah dan tali pengaman dibutuhkan. • Kelas 5. Rute pendakian tebing sulit, namun peralatan masih berfungsi sebagai pengaman. • Kelas 6. Tebing tidak lagi memberikan point, celah, rongga dan daya geser sehingga pendakian sepenuhnya tergantung peralatan. Klasifikasi pendakian gunung berdasarkan Yosemite Decimal System. • Kelas 1. Perjalanan tegak pada permukan landai dengan sedikit resiko jatuh yang berakibat fatal. • Kelas 2. Permukaan agak curam dengan kemungkinan cedera akibat jatuh, namun tidak berakibat fatal. • Kelas 3. Medan lebih curam dari medan kelas 2, namun resiko jatuh belum berakibat fatal, sehingga tali masih belum dibutuhkan. • Kelas 4. Permukaan lebih curam dan tali sebaiknya digunakan untuk pengamanan. Resiko jatuh dapat berakibat fatal. • Kelas 5. Termasuk kategori pendakian tebing, membutuhkan ketrampilan dan peralatan sebagai pengamanan. Resiko jatuh dapat berakibat fatal. Klasifikasi pendakian gunung berdasarkan New Zealand Grading System. Klasifikasi standard untuk rute alpine pada kondisi normal • New Zealand Grade 1. Pendakian mudah, penggunaan tali hanya dilakukan pada medan sungai es yang licin. • New Zealand Grade 2. Pendakian agak curam, membutuhkan tali pengaman pada beberapa lokasi yang cukup licin. • New Zealand Grade 3. Pendakian curam, memerlukan peralatan tekhnis pada beberapa lokasi. Pendakian es terkadang membutuhkan dua alat pengaman. • New Zealand Grade 4. Technical climbing, dibutuhkan ketrampilan dalam menggunakan dan menempatkan peralatan pengaman. Pendakian dapat memakan waktu beberapa hari. • New Zealand Grade 5. Sustained technical climbing, pada beberapa lokasi terdapat permukaan vertikal. • New Zealand Grade 6. Pendakian permukaan vertikal, dibutuhkan penguasaan tekhnik yang handal untuk menghadapi medan ini. • New Zealand Grade 7. Permukaan vertikal yang cukup berbahaya dengan sedikit pengaman. KLASIFIKASI PENDAKIAN TEBING Menurut tingkat kesulitannya, pendakian tebing dibagi menjadi enam tingkatan. • Grade 1. Membutuhkan waktu hanya beberapa jam pada bagian yang menimbulkan kesukaran tekhnis. • Grade 2. Membutuhkan waktu kurang dari setengah hari untuk menempuh bagian yang menimbulkan kesukaran tekhnis. • Grade 3. Membutuhkan waktu setengah hari untuk menempuh bagian yang menimbulkan kesukaran tekhnis. • Grade 4. Membutuhkan waktu satu hari penuh untuk menempuh bagian yang menimbulkan kesukaran tekhnis. • Grade 5. Membutuhkan waktu satu setengah sampai dua hari untuk menempuh bagian yang menimbulkan kesukaran tekhnis. • Grade 6. Membutuhkan waktu lebih dari tiga hari untuk menempuh bagian yang menimbulkan kesukaran tekhnis. • Grade 7. Membutuhkan waktu seminggu atau lebih untuk menempuh bagian yang menimbulkan kesukaran tekhnis. Klasifikasi pendakian tebing menurut Yosemite Decimal System. • 5.0 – 5.4. Tebing memiliki dua tumpuan untuk tangan dan dua tumpuan untuk kaki dalam melakukan pergerakan. • 5.5 – 5.6. Tebing memiliki dua tumpuan untuk tangan dan dua tumpuan untuk kaki bagi yang berpengalaman, namun cukup sulit bagi pemula. • 5.7. Tebing hanya memiliki tiga buah titik tumpuan. • 5.8. Tebing hanya memiliki dua atau tiga tumpuan yang cukup sulit. • 5.9. Tebing hanya memiliki satu tumpuan untuk tangan dan kaki. • 5.10. Tebing tidak memiliki tumpuan, namun masih dapat dipanjat. • 5.11. Tebing benar-benar tidak memungkinkan untuk dipanjat, namun beberapa orang yang benar-benar terlatih dapat memanjatnya. • 5.12. Dinding vertikal tegak lurus dengan permukaan licin seperti gelas. • 5.13. Dinding mengantung (overhang) dengan permukaan licin seperti gelas. Klasifikasi pendakian berdasarkan penempatan peralatan pengamanan yang digunakan. • G – Good. Penempatan peralatan pengamanan benar-benar dapat melindungi dengan baik. • PG – Pretty Good. Peralatan pengaman cukup dapat melindungi pemanjat. • PG13 – OK Protection. Penempatan peralatan cukup baik. Jika jatuh tidak menyebabkan masalah serius. Serdadu Rimba http://serdadurimba.blogspot.com • R – Runout. Peralatan pengaman berjarak cukup jauh, jika jatuh kemungkinan dapat menimbulkan masalah serius. • X – No protection. Berbahaya, jika jatuh dapat menyebabkan kematian. Klasifikasi pendakian medan es berdasarkan skala numerikal M • M1- M3. Pendakian tebing mudah, biasanya tanpa membutuhkan peralatan. • M4. Tebing cukup curam sampai vertikal, membutuhkan peralatan. • M5. Pendakian tebing harus didukung peralatan. • M6. Tebing vertikal sampai overhang. • M7. Tebing overhang. • M8. Tebing hampir horizontal overhang, yang membutuhkan ketrampilan dan peralatan. • M9. Tebing overhang dengan jarak dua sampai tiga panjang tubuh pemanjat. • M10. Tebing overhang lebih dari 10 meter. • M11. Tebing overhang lebih dari 15 meter. • M12. Sama dengan M11 namun dengan terdapat penghalang yang membutuhkan tekhnik khusus dalam bergerak. Klasifikasi pendakian medan es berdasarkan skala numerikal WI Skala numerikal WI merupakan skala pendakian pada permukaan es (Water Ice) • WI2. Permukaan dengan kemiringan kurang dari 60 derajat dan dapat ditempuh dengan menggunakan satu buah ice axe. • WI3. Permukaan dengan kemiringan 60 sampai 70 derajat dengan beberapa permukaan vertikal berjarak 4 meter. • WI4. Permukaan hampir vertikal dengan jarak mencapai 10 meter, dan membutuhkan peralatan pengaman. • WI4+. Sama dengan WI4 namun dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. • WI5. Permukaan hampir vertikal atau vertikal dengan jarak mencapai 20 meter, dan membutuhkan beberapa jenis peralatan pengamanan. • WI5+. Sama dengan WI5 namun dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. • WI6. Permukaan vertikal dengan jarak 30 sampai 60 meter. Membutuhkan tekhnik pemanjatan dan stamina yang baik. • WI6+. Permukaan vertikal atau overhang dengan jarak 30 sampai 60 meter. • WI7. Permukaan overhang yang berbahaya. Klasifikasi pendakian berdasarkan Original Grading System • A0. Free climbing tanpa membutuhkan peralatan pengaman khusus. • A1. Membutuhkan pengaman khusus, pengaman mudah ditempatkan dengan solid. • A2. Peralatan pengaman dapat ditempatkan dengan baik, pada beberapa point mudah lepas. • A3. Kesulitan bertambah dan pada beberapa point pengaman hanya dapat menahan beban tubuh, namun resiko masih rendah. • A4. Berat tubuh tidak dapat tertahan dengan baik oleh pengaman, sehingga pengamanan biasanya dibuat berjajar. • A5. Berat tubuh tidak dapat tertahan dengan baik oleh pengaman, kemungkinan dapat mengakibatkan resiko jatuh sampai 20 meter.
0 komentar:
Posting Komentar